Tuesday, January 29, 2013

PKI Madiun 1948


Judul               : Kronik Peristiwa Madiun PKI 1948
Pengarang       : Suratmin
Penerbit           : Mata Padi Presindo, Yogyakarta
Cetakan           : Februari, 2012
Tebal               : 132 halaman (viii+124)
Ukuran                        :14 cm x 21 cm
Suratmin lahir di Yogyakarta, 15 September 1938.pada tahun 1972, Suratmin mengambil pendidikan S1 jurusan Sejarah IKIP Negeri Yogyakarta kemudian mengambil pendidikan S1 Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Suratmin pernah menjadi guru Sekolah Dasar Negeri selama 18 tahun (1957-1975) dan kemudian menjadi tenaga peneliti di Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta selama 28 tahun (1975-2003).
            Buku ini berjenis fiksi karena membahas sejarah PKI Madiun 1948 dengan disertai bukti-bukti dari sumber yang jelas.
            Gerakan Partai Komunis Imdonesia (PKI) merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan komunis internasional yang mana satu gerakan saling berhubungan dengan gerakan lainnya. Pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh PKI terhadap pemerintahanyang sah di Madiun pada tanggal 18 September merupakan suatu pengkhianatan terhadap perjuangan Bangsa Indonesia. PKI ingin merebuat kekuasaan dengan mengatas namakan buruh dan tani yang akan menguasai pemerintahan di Indonesia.
            Pemberontakan PKI Madiun meletus dengan memanfaatkan kondisi dan situasi pertikaian politik yang tak kunjung reda, bahkan kondisi ini sengaja dibuat PKI agar bangsa ini terpecah belah. Wilayah Madiun dapat diduduki PKI dengan singkat. Di berbagai wilayah Madiun, terjadi pembantaian terhadap orang-orang yang dianggap PKI menghalangi tujuan mereka. Ratusan pejabat, kyai, dan lainnya dibantai habis-habisan layaknya binatang.
            Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan surat peringatan tentang pemberantasan kaum pemberontak. Tak hanya itu, kekuatan militer juga dikerahkan untuk menangkap para pemberontak dan pimpinan PKI. Sebagian besar berhasil ditangkap, namun ketika pimpinan PKI berhasil ditembak mati, juga ada anggota lainnya yang berhasil meloloskan diri.
            Sayangnya pemerintah kurang pas dalam memberikan keputusan akhir bagi mereka yang berkhianat. Mereka bebas dari jeratan hukum di pengadilan sehingga orang-orang PKI menyusup ke berbagai pihak. Selanjutnya menyusun kekuatan baru untuk mengulang peristiwa berdarah yang dilakukannya dengan Gerakan 30 September.
            Keunggulan dalam buku ini yaitu sumber-sumbernya jelas, terdapat pada catatan-catatan kaki dan keterangan yang ada di bagian belakang buku. Selain itu data-data yang dimasukkan seperti foto dan dokumen pendukung menambah kelengkapan isi buku ini. namun dalam buku ini juga terdapat beberapa kelemahan. Pertama, bahasa yang digunakan sedikit rumit sehingga sulit dipahami. Kedua, masih terdapat pengetikan yang keliru dan penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan EYD.
            Buku ini direkomendasikan bagi pembaca yang ingin menambah wawasannya.

No comments:

Post a Comment